Antarajawabarat.com,11/7 - Bencana luapan air Sungai Cikidang merendam permukiman penduduk Kecamatan Pangandaran tidak mempengaruhi sektor pariwisata alam Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
"Banjir yang terjadi sejak Selasa sampai tadi malam (Rabu malam) tidak berpengaruh terhadap pariwisata di Pangandaran," kata Advokasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Ciamis, Andi Sose melalui telepon seluler, Kamis.
Ia menuturkan, perhotelan atau penginapan dan restoran di kawasan wisata pantai aman dari ancaman bencana banjir luapan air Sungai Cikidang.
Ia mengatakan, masyarakat yang ingin berwisata ke Pantai Pangandaran tidak akan terganggu dengan bencana banjir yang melanda Desa Pananjung dan Babakan, Kecamatan Pangandaran.
"Daerah banjir jauh dari kawasan wisata, jadi tidak berpengaruh pada pariwisata, terkait kunjungan sepi karena bulan puasa," kata pemilik usaha penginapan di Pangandaran itu.
Sementara itu, Polres Ciamis, mencatat sementara rumah penduduk yang terkena dampak banjir sebanyak 269 rumah dengan ketinggian sekitar satu meter.
Bencana banjir itu terjadi sejak Selasa (9/7) akibat hujan deras yang berlangsung lama mengguyur wilayah Pangandaran menyebabkan sungai yang bermuara ke laut meluap.
Luapan air sungai kembali terjadi, Rabu (10/7) malam dengan ketinggian air merendam rumah mencapai satu meter, hingga Kamis air masih menggenangi rumah warga.
Sejumlah anggota TNI/Polri diterjunkan bersama masyarakat membantu mengevakuasi warga korban banjir ke tempat pengungsian dan membersihkan lingkungan kotor akibat banjir.
Feri P