Malang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyatakan bahwa dirinya yang diusung sebagai salah satu calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024, hanya sebagai bunga-bunga demokrasi.
"Kemunculan nama saya kan hanya sebagai bunga-bunga demokrasi. Masih banyak calon atau figur lain yang sangat mumpuni sebagai cawapres," kata Muhadjir menanggapi pertanyaan wartawan di sela halal bihalal keluarga besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Sabtu.
Mantan Rektor UMM itu mengatakan nama-nama cawapres yang disodorkan partai politik (parpol) untuk mendampingi capres masing-masing parpol sudah melalui proses yang panjang. Nama-nama cawapres yang disebut juga tidak hanya dirinya, tapi puluhan.
"Ya kita lihat perkembangannya," ucapnya.
Oleh karena itu, kata Muhadjir, tanyakan kepada yang mencalonkan dirinya sebagai cawapres mendampingi Ganjar Pranowo yang diusung PDIP sebagai capres periode mendatang.
"Tanyakan yang mencalonkan saya. Saya melihat, kemunculan nama saya sebagai cawapres hanya sekadar bunga-bunga demokrasi," katanya.
Namun demikian, Muhadjir berharap proses demokrasi di Tanah Air berjalan dengan baik dan terpilih pimpinan negara yang memiliki komitmen kuat untuk menyejahterakan rakyat, menegakkan hukum dan memajukan demokrasi.
"Saya rasa itu yang penting. Siapapun itu kita dukung semuanya," ucap Muhadjir.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai Muhadjir cocok menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
Cawapres itu hanya sebagai bunga-bunga demokrasi, sebut Menko PMK
Sabtu, 29 April 2023 16:40 WIB