Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi digital banking pada Maret 2023 meningkat 9,88 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) menjadi Rp4.944,1 triliun.
"Transaksi ekonomi dan keuangan digital meningkat didukung oleh sistem pembayaran yang lancar dan andal," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Selasa.
Selain itu, nilai transaksi uang elektronik (UE) pada bulan lalu juga tumbuh tinggi 11,39 persen (yoy) sehingga mencapai Rp34,1 triliun. Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit juga naik 0,45 persen (yoy) menjadi Rp707,1 triliun.
Ke depan, Perry memperkirakan peningkatan transaksi ekonomi dan keuangan digital berlanjut sejalan dengan kenaikan aktivitas masyarakat dan perluasan, serta optimalisasi ekosistem pengguna.
BI akan memperkuat digitalisasi sistem pembayaran untuk meningkatkan efisiensi transaksi dan perluasan ekosistem Ekonomi dan Keuangan Digital (EKD), antara lain dengan implementasi Quick Response code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara Indonesia-Malaysia serta Kartu Kredit Pemerintah (KKP) domestik fisik yang berkoordinasi erat dengan pemerintah dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) bersamaan dengan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) pada awal bulan Mei 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Transaksi digital banking naik 9,88 persen jadi Rp4.944,1 triliun