Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor barang baku (basic materials).
IHSG ditutup melemah 21,76 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.805,4. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,39 poin atau 0,57 persen ke posisi 937,6.
"Sebetulnya, katalis positif mewarnai pergerakan IHSG, dimana nilai tukar rupiah menguat dan didukung oleh adanya rilis data inflasi Indonesia yang turun ke 4,97 persen year on year (yoy)," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Selasa.
Dari sisi lain, lanjut Herditya, adanya kenaikan harga komoditas batu bara sebenarnya berpengaruh positif terhadap emiten- emiten di bidang batu bara atau sektor energi, namun demikian, pergerakan tersebut tertahan dikarenakan adanya beban dari koreksi emiten- emiten perbankan atau sektor keuangan.
Dari dalam negeri, kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi secara tahunan melambat menjadi sebesar 4,9 persen yoy pada periode Maret 2023, dari sebelumnya 5,47 persen yoy.
Secara bulanan inflasi periode Maret 2023 naik menjadi 0,18 persen month to month (mtm), dari sebelumnya 0,16 persen mtm pada Februari 2023.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat di mana sektor energi paling tinggi yaitu 1,68 persen, diikuti sektor industri dan sektor transportasi & logistik naik masing-masing 0,48 persen dan 0,33 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah dipimpin saham sektor barang baku