Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan bergerak variatif (mixed) seiring dengan stabilitas fiskal di dalam negeri.
IHSG dibuka menguat 16,01 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.855,4. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,97 poin atau 0,21 persen ke posisi 948,9.
"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.750 hingga 6.940," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani di Jakarta, Kamis.
Pemerintah melaporkan belanja negara per Februari 2023 sebesar Rp182,6 triliun, tumbuh 6 persen year on year (yoy), atau setara dengan 8,1 persen dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.
Total belanja Kementerian dan Lembaga (KL) senilai Rp76,4 triliun atau mencapai 7,6 persen dari pagu APBN dan belanja non KL senilai Rp106,2 triliun atau mencapai 8,5 persen dari pagu APBN.
Belanja non KL didorong oleh penyaluran subsidi yang meningkat, yakni realisasi subsidi energi yang tercatat Rp11,8 triliun mencakup subsidi bahan bakar minyak (BBM), LPG 3 kg, dan listrik.
Adapun, biaya subsidi non energi sebesar Rp12,5 triliun mencakup subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR).
Dari mancanegara, Australia mencatat inflasi periode Februari 2023 di level 6,8 persen month to month (mtm), atau melambat dibandingkan sebelumnya yang berada di level 7,4 persen mtm.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diperkirakan variatif seiring stabilitas fiskal dalam negeri