Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan uji geolistrik observasi sumur bor di Asrama Haji Indramayu sebagai upaya memastikan keberadaan potensi air tanah yang memiliki kualitas baik atau tawar bagi jamaah calon haji tahun 2023.
"Kondisi kualitas air tanah di lokasi Asrama Haji Indramayu bersifat payau-asin, sehingga untuk memastikan keberadaan potensi air tanah yang memiliki kualitas baik atau tawar maka perlu dilakukan upaya survei yang sistematik," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Jawa Barat Dedi Supandi, di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemenag anggarkan Rp6,7 miliar untuk Asrama Haji Indramayu
Dedi mengatakan pihaknya tengah memastikan keberadaan potensi air tanah yang memiliki kualitas baik atau tawar di Asrama Haji Indramayu yakni dengan melakukan survei dan observasi.
Upaya tersebut dilakukan menyusul asrama haji Indramayu yang akan segera melayani jamaah dari tujuh kabupaten kota di wilayah Cirebon, Idramayu, Majalengka dan Kuningan pada 24 Mei 2023.
Adapun survei yang dilakukan oleh pihaknya, salah satunya melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar yaitu dengan melakukan uji geolistrik air tanah dan identifikasi sumur bor.
"Kami bantu secara kolaborasi untuk memenuhi kebutuhan sarana air dan juga tempat wudhu dan lain sebagainya," kata Dedi.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan telah menerjunkan tim untuk melakukan geolistrik dan observasi sumur bor di Asrama Haji Indramayu sejak Senin (6/3).
Tim yang diterjunkan, yaitu dari Bidang Air Tanah, laboratorium dan juga dari Cabang Dinas ESDM Jabar Wilayah VII Cirebon.