Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah seiring pasar masih khawatir bahwa The Federal Reserve (The Fed) masih akan bersikap hawkish untuk menekan inflasi Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup melemah 6,63 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.807,0. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,24 poin atau 0,03 persen ke posisi 938,7.
"Meskipun pagi tadi IHSG menguat yang diperkirakan terpengaruh oleh pergerakan bursa global yang cenderung bergerak menguat. Namun demikian, para investor diperkirakan masih khawatir dengan kebijakan moneter The Fed yang dipandang masih hawkish untuk menekan inflasi," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Dari mancanegara, pada pekan ini pasar fokus tertuju pada rilis data cadangan devisa periode Februari 2023 yang diproyeksikan berada di angka 139 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau turun dari posisi Januari 2023 sebesar 139,4 miliar dolar AS.
Dari domestik, pada Rabu (8/3) dan Kamis (9/3), akan ada laporan data indeks keyakinan konsumen per Februari 2023 dan data survei penjualan eceran per Januari 2023.
Dibuka menguat, IHSG masih bergerak di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG cenderung bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat di mana sektor barang konsumen non primer paling tinggi yaitu 0,71 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor teknologi naik masing-masing 0,37 persen dan 0,22 persen.
IHSG BEI ditutup melemah seiring pasar khawatir Fed
Senin, 6 Maret 2023 16:33 WIB