Bandung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat menerapkan prinsip "3 Cepat" untuk mencegah penularan varian baru virus influenza penyebab flu burung pada unggas di wilayahnya.
"Jajaran kesehatan hewan segera merespons laporan masyarakat dengan prinsip '3 Cepat' yakni Deteksi Cepat, Lapor Cepat, dan Respons Cepat sesuai SOP pengendalian flu burung," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Arifin Soedjayana ketika dihubungi dari Bandung, Rabu.
Ia mengatakan bahwa dinas juga menggiatkan penyuluhan kepada masyarakat dan peternak unggas agar mereka segera melapor ke petugas kesehatan hewan bila menemukan unggas sakit atau mati mendadak.
Selain itu, menurut dia, dinas meningkatkan kegiatan pembinaan dan pendampingan bagi peternak unggas agar mereka menerapkan tindakan biosekuriti guna mencegah penularan penyakit di lingkungan peternakan.
"Peternakan unggas komersial skala kecil dan menengah agar menerapkan Biosekuriti 3 Zona sebagai model percontohan bisekuriti sederhana, hemat, praktis, dan efektif," kata Arifin.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat pun mendampingi para peternak unggas melakukan Vaksinasi AI 3 Tepat, yakni Tepat Vaksin, Tepat Program Ulangan, dan Tepat Teknik Vaksinasi.
Arifin menyampaikan bahwa vaksinasi Avian Influenza (AI) pada itik dianjurkan menggunakan vaksin AI Subtipe H5N1 clade 2.3.2.
Sedangkan vaksinasi ayam petelur, menurut dia, dianjurkan menggunakan vaksin AI clade 2.1.3 atau clade 2.3.2 atau vaksin kombinasi clade 2.1.3 dan clade 2.3.2 produksi nasional.