Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menemukan 500 ton minyak goreng siap distribusi yang tersimpan di gudang penyimpanan MinyaKita PT Bina Karya Prima di Jakarta, Selasa.
Dalam kunjungan tersebut, Zulkifli menemukan sebanyak 555.000 liter atau kurang lebih 500 ton MinyaKita yang telah dikemas dan siap diedarkan.
"Katanya produksi bulan Desember. Tapi tentu nanti ada satgas, satgas yang sudah menangani ini, yang paling penting persoalannya nanti diurus sama satgas, tapi barang ini agar bisa memenuhi pasar dulu di Jawa. Saya kira tiga hari bisa kelar," ujar Zulkifli.
Zulkifli mengatakan minyak goreng tersebut merupakan hasil produksi pada Desember 2022. Meski demikian, Kementerian Perdagangan dan Satgas minyak goreng akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait temuan tersebut.
"Saya minta barangnya 'dihabisin' dulu agar dikirim dulu memenuhi pasar. Soal benar atau salah nanti, kan ini baru ketemu hari ini," kata Zulkifli.
Mendag meminta, agar 500 ton minyak goreng yang ditemukan dapat segera didistribusikan di Pulau Jawa terlebih dulu, menyusul kemudian wilayah Sumatera.
"Jawa dulu saja karena di Jawa ini kan paling banyak. Jangan di pasar modern dulu, karena ini untuk pasar-pasar, pasar rakyat. Kalau lebih baru di Sumatera tapi Jawa aja dulu tapi di pasar-pasar," ujar Zulkifli.
Zulkifli menegaskan komitmen untuk mendistribusikan MinyaKita hanya di pasar-pasar tradisional.Dia juga menerangkan tugas satgas tidak hanya mengurus pendistribusian minyak goreng, tetapi bahan pokok lainnya seperti beras, daging dan kedelai terlebih menjelang bulan puasa dan Lebaran 2023.
"Presiden perintahkan untuk perhatikan betul, tidak boleh rakyat ini susah apalagi nanti puasa dan Lebaran, soal ketersediaan bahan pokok dan harganya harus selalu stabil," kata Zulkifli.
Stok Bandung
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengupayakan untuk menambah stok produk Minyak Kita yang kini mulai mengalami kelangkaan di pasaran Kota Bandung, Jawa Barat.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan kelangkaan itu menurutnya, biasa terjadi ketika adanya hari-hari besar keagamaan. Sehingga kebutuhan dan suplai menurutnya menjadi fluktuatif.
"Mudah-mudahan nanti kita bisa minta lagi ke Kemendag (Kementerian Perdagangan), bisa disuplai lagi untuk operasi pasar," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya, 96 persen kebutuhan pokok Kota Bandung bergantung pada pasokan dari luar daerah. Untuk itu, Pemkot Bandung juga berupaya menjaga ketersediaan stok yang ada.
Selain dengan Kemendag, Pemkot Bandung juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait kelangkaan tersebut.
"Kita coba penuhi suplainya, karena demandmenjelang hari besar keagamaan biasanya naik," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendag temukan 500 ton MinyaKita siap edar di Jakarta