Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed) sudah cenderung dovish.
IHSG ditutup menguat 28,31 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.890,5. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,90 poin atau 0,20 persen ke posisi 943,0.
"Untuk pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh pergerakan bursa global, terutama dari AS, dimana semalam meskipun The Fed kembali meningkatkan suku bunga acuannya namun arah kebijakannya nampak sudah cenderung dovish." kata Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana kepada Antara di Jakarta, Kamis.
The Fed baru saja menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (2/1) dini hari tadi. Bos The Fed Jerome Powell mengakui bahwa inflasi mulai mereda, namun, terlalu dini untuk menyatakan menang melawan inflasi.
Dari dalam negeri, pergerakan IHSG didorong penurunan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 5,28 persen year on year (yoy) pada Januari 2023, dari sebelumnya 5,51 persen yoy pada Desember 2022.
Selain itu, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga menguat menjadi 51,3 pada Januari 2023, atau naik 0,4 poin dari level sebelumnya 50,9 pada Desember 2022..
Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.