Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpeluang menguat ditopang sentimen positif menurunnya Inflasi dalam negeri pada Januari 2023.
IHSG dibuka menguat 14,04 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.876,3. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,11 poin atau 0,12 persen ke posisi 942,2.
“IHSG berpeluang bergerak pada level 6.812-6.925," tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia yang turun menjadi 5,28 persen year on year (yoy) pada Januari 2023, dari sebelumnya 5,51 persen yoy pada Desember 2022.
Selain itu, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga menguat menjadi 51,3 pada Januari 2023, atau naik 0,4 poin dari level sebelumnya 50,9 pada Desember 2022.
Namun demikian, pasar perlu mencermati kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) sebesar 25 basis poin dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) tadi malam.
Sementara itu, bursa AS bergerak menguat pada perdagangan tadi malam. Pasar merespon positif kenaikan Fed Fund Rate (FFR) ke level 4,5 hingga 4,75 persen. Bos The Fed Jerome Powell mengakui bahwa inflasi mulai mereda, namun, terlalu dini untuk menyatakan menang melawan inflasi.