Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengupayakan untuk menambah stok produk Minyak Kita yang kini mulai mengalami kelangkaan di pasaran Kota Bandung, Jawa Barat.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan kelangkaan itu menurutnya, biasa terjadi ketika adanya hari-hari besar keagamaan. Sehingga kebutuhan dan suplai menurutnya menjadi fluktuatif.
"Mudah-mudahan nanti kita bisa minta lagi ke Kemendag (Kementerian Perdagangan), bisa disuplai lagi untuk operasi pasar," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: Pemkot Bandung gelontorkan 500 ton beras untuk stabilkan harga
Baca juga: Pemkot Bandung gelontorkan 500 ton beras untuk stabilkan harga
Menurutnya, 96 persen kebutuhan pokok Kota Bandung bergantung pada pasokan dari luar daerah. Untuk itu, Pemkot Bandung juga berupaya menjaga ketersediaan stok yang ada.
Selain dengan Kemendag, Pemkot Bandung juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait kelangkaan tersebut.
"Kita coba penuhi suplainya, karena demand menjelang hari besar keagamaan biasanya naik," kata dia.
Kini sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung mengalami kelangkaan produk Minyak Kita. Salah satunya yakni di Pasar Kosambi.
Seorang pedagang Siti (40) mengaku produk Minyak Kita sudah mengalami kelangkaan sejak awal tahun 2023. Menurutnya distributor pun menyalurkan produk itu secara terbatas.
Baca juga: Pemkot Bandung batalkan kenaikan tarif parkir dan air
Baca juga: Pemkot Bandung batalkan kenaikan tarif parkir dan air
"Dijatah dari sananya, satu karton 12 bungkus ukuran satu liter," kata dia.
Menurutnya, sangat banyak warga yang mencari produk Minyak Kita. Namun karena langka, menurutnya warga kini banyak yang beralih ke minyak curah.
"Sekarang (Minyak Kita) banyak diburu Minyak Kita karena harganya murah," katanya.