Garut (ANTARA) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Garut, Jawa Barat membutuhkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk modal peremajaan seribuan angkutan kota (angkot) yang saat ini kondisinya masuk kategori tidak layak beroperasi, namun masih melayani penumpang.
"Kami tentu mengharapkan adanya bantuan dari program KUR itu, karena dengan KUR akan lebih ringan pembiayaan peremajaan mobil angkot," kata Ketua Organda Garut Yudi Nurcahyadi di Garut, Senin.
Ia menuturkan tercatat kondisi angkot di Garut sudah tidak layak beroperasi sebanyak seribu unit lebih, dari 2.600 angkot yang tercatat.
Kondisi angkot yang tidak layak beroperasi itu, di antaranya karena usia kendaraannya sudah lebih dari 15 tahun, padahal idealnya kendaraan untuk angkutan umum itu maksimal tujuh tahun sudah harus diganti.
"Kondisi angkot 40 persen sudah tidak layak, layak penggunaan itu 15 tahun, itu sudah maksimal," katanya.
Ia menyampaikan kondisi angkot yang tidak layak beroperasi itu seperti kurang optimalnya pengereman, kemudian fungsi vital lainnya tentu seringkali terjadi gangguan karena faktor usia kendaraan.
Pelaku usaha angkutan umum tentu ingin melakukan peremajaan terhadap kendaraannya, namun selama ini terkendala biaya, jika melakukan pinjaman ke perbankan secara umum, bunganya terlalu tinggi.
Solusinya, kata dia, dengan memanfaatkan program KUR yang tentu bunganya rendah, dan pelaku usaha akan mendapatkan kendaraan baru yang akhirnya nanti akan mendongkrak pendapatan dari usaha angkotnya.