Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah seiring pasar masih mencermati rilis inflasi dan keputusan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG ditutup melemah 26,50 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.872,4. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,30 poin atau 0,45 persen ke posisi 945,43.
"Pelemahan IHSG hari ini, selain minim sentimen positif yaitu karena investor cenderung wait and see, dan bersiap untuk keputusan suku bunga utama dari bank sentral utama minggu ini, dengan ekspektasi kenaikan suku bunga dari Federal Reserve," kata Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas di Jakarta, Senin.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis laporan inflasi dalam negeri Januari 2023 pada Rabu (1/1).
Konsensus memperkirakan Inflasi Januari akan melambat ke level 5,4 persen year on year (yoy), dibandingkan sebelumnya 5,5 persen yoy pada Desember 2022.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) diperkirakan akan menaikkan Fed Fund Rate sebesar 25 basis poin pada Kamis (2/1) dini hari.
Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dimana sektor properti paling tinggi yaitu 2,18 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor barang konsumen primer naik masing-masing 0,25 persen dan 0,04 persen.