Guna menyiapkan hal tersebut, Togu mengatakan pihaknya menyusun rencana aksi bersama seluruh kementerian dan pemerintah daerah bagi pengembangan geopark. Karena, kata dia, pengembangan geopark akan sangat berdampak kepada ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Direktur Sumber Daya Mineral dan Pertambangan Bappenas Nizhar Marizi mengatakan ada tiga pilar yang dilakukan dalam proses pengembangan geopark. Tiga pilar itu, kata dia, yakni upaya konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian bagi masyarakat secara berkelanjutan.
"Penyusunan rencana aksi pembangunan geopark ini sesuai dengan RPJMN dan RPJMD, dan rencana strategis kementerian, lembaga dan SKPD di daerah," kata Nizhar.
Baca juga: Luhut tekankan pentingnya kolaborasi jadikan geopark magnet pariwisata
Baca juga: Luhut tekankan pentingnya kolaborasi jadikan geopark magnet pariwisata
Menurunnya penyusunan rencana aksi itu didiskusikan dan diharapkan dilaksanakan oleh kementerian dan lembaga terkait. Karena, kata dia, pengembangan geopark perlu kolaborasi multi lembaga.
"Misalnya untuk konservasi itu ada di Kementerian ESDM, atau Kementerian LHK, untuk edukasi itu ada di Kemendikbud, atau BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)," kata dia.
Plt Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas Vivi Yulaswati mengatakan penetapan status dari UNESCO itu merupakan modal berat yang harus dijaga bersama-sama.
Pasalnya, kata dia, UNESCO setiap dua tahun selalu memantau perkembangan geopark di Indonesia. Sehingga, kata dia, bisa saja penetapan status geopark itu dicabut.
"Status ini justru sebagai modal untuk kita kembangkan lebih lanjut. Paling tidak 2024 untuk pengembangan geopark global bisa ditingkatkan," kata Vivi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bappenas targetkan Indonesia punya 12 geopark berstatus global di 2024