Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melalui Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) menargetkan Indonesia memiliki sebanyak geopark berstatus global yang diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2024.
Koordinator Rencana Aksi Geopark KNGI Togu Pardede mengatakan saat ini sudah ada enam geopark yang berstatus global. Kemudian ada empat geopark yang sudah lolos untuk dinyatakan berstatus global oleh UNESCO.
Baca juga: Pemkab Bogor targetkan Pongkor jadi UNESCO Global Geoparks tahun depan
"Jadi kita sudah dapat 10, tinggal dua lagi. Kita punya target 12 masuk UNESCO berstatus global sesuai RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2020-2024," kata Togu di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Adapun enam geopark yang sudah memiliki status UNESCO itu yakni Geopark Batur (Bali), Pegunungan Sewu (Yogyakarta), Ciletuh (Jawa Barat), Gunung Rinjani (Lombok), Danau Toba (Sumut), dan Belitong (Bangka Belitung).
"Yang empat itu akan dilantik pada April 2023, jadi itu sudah lulus, tapi belum mendapat sertifikat," kata dia.
Adapun untuk dua geopark lain yang ditargetkan mendapat status dari UNESCO itu yakni Geopark Meratus (Kalimantan Selatan), dan Karangsambung (Jawa Timur). Dia pun optimis target 12 geopark berstatus UNESCO di Indonesia akan tercapai pada 2024.