Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup naik di tengah harapan pelaku pasar bahwa laju inflasi di Amerika Serikat (AS) mulai melambat.
IHSG ditutup menguat 45,48 poin atau 0,69 persen ke posisi 6.629,93. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,73 poin atau 1,2 persen ke posisi 905,68.
"Indeks saham di Asia sore ini mayoritas ditutup naik menjelang rilis data inflasi (CPI) AS untuk nanti malam. Investor mempunyai ekspektasi bahwa inflasi sudah mulai mendingin di bulan Desember yang dapat memberi sinyal kepada bank sentral AS The Federal Reserve bahwa rangkaian kenaikan suku bunga yang dilakukan tahun lalu telah berhasil mencapai tujuannya," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.
Dari Asia, Tingkok melaporkan laju inflasi yang semakin cepat pada Desember, didorong oleh lonjakan harga berbagai bahan makanan meskipun permintaan domestik terus melemah di tengah gelombang terkini penularan virus COVID-19.
Inflasi Tiongkok naik 1,8 persen (yoy) pada Desember, lebih tinggi dari kenaikan 1,6 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Untuk 2022, inflasi naik 2 persen, di bawah target Pemerintah Tiongkok di sekitar 3 persen.
Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat dimana sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 1,66 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang baku masing-masing 1,64 persen dan 1,17 persen.