Cianjur, Jabar (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut pembangunan rumah bagi penduduk korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dilakukan secara bertahap sehingga akan ada warga yang belum mendapat renovasi hunian saat ini.
"Target kami yang tahap III di bulan Januari 2023, kalau nanti ada tambahan tambahan lagi, paling tidak di Februari semua dana sudah disampaikan," katanya di lokasi Hunian Tetap Relokasi tahap I di Desa Sirnagalih, kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Rabu (4/1) 2023, saat menyampaikan hal tersebut ketika menemani Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau lokasi relokasi bagi para korban gempa Cianjur.
"Kita sedang masuk ke tahap 3, mudah-mudahan bisa selesai semua pendataannya juga sudah selesai. Semuanya sekitar 60 ribu rumah yang rusak berat sendiri hampir 18 ribu," tambahnya.
Tentu saja, kata dia, tidak 100 persen bantuan langsung diberikan sebagaimana petunjuk Presiden untuk yang pertama diberikan 40 persen dari anggaran.
Bagi masyarakat yang rumahnya berada di lokasi yang aman dari gempa, kata dia, pemerintah memberikan bantuan pembangunan kembali rumah sedangkan bagi masyarakat yang tinggal di lahan rawa gempa maka pemerintah menyediakan hunian di kawasan relokasi.
"Nanti yang dibangun oleh yang punya rumah tentu saja juga didampingi dari Kementerian PUPR agar yang dibangun itu adalah rumah tahan gempa, silakan dibangun dulu dan misalnya diambil uang muka 40 persen kekurangannya nanti selesai rumahnya (pengambilan uangnya) itu selesai, itu yang namanya di 'reimburse' itu," katanya.
Sedangkan bagi warga yang tidak memiliki kemampuan untuk membangun rumah, maka akan dibantu TNI/Polri dan BNPB.
"Maupun pihak ketiga terkait aplikator yang selama ini selalu membantu masyarakat dalam pembangunan rumah tahan gempa di beberapa wilayah lain seperti itu," tambah Suharyanto.