Bandung (ANTARA) -
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) meminta kepada Pemprov Jawa Barat agar menggenjot promosi Gerai Petani Milenial agar keberadaan bisa tetap eksis dan berkelanjutan.
"(Promosi) bisa dengan gimmick misalnya, dengan membuat undian atau games di sini (Gerai Petani Milenial) sehingga anak muda yang lewat bisa tertarik ke sini dan berbelanja," kata Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, R Yunandar Rukhiadi Eka Perwira, seusia peresmian Gerai Petani Milenial di Cihampelas Walk, Kota Bandung, Jumat.
Baca juga: Produk Petani Milenial Jabar mulai merambah pusat perbelanjaan
Promisi bisa juga dilakukan dengan menggelar perlombaan berisi unggahan produk di Gerai Petani Milenial di media sosial seperti Instagram.
"Sehingga itu akan membantu sekali, saya kira ini langkah awal ya. Saya juga berharap Kadis Indag Jabar ada evaluasi yang terus menerus terhadap Gerai Petani Milenial ini agar ada perubahan dan tidak jadi hanya semusim saja, namun bisa berlanjut," kata dia.
Dia berharap Program Petani Milenial bisa terus dikembangkan oleh Pemprov Jawa Barat.
Sehingga, kata Yunandar, DPRD Jawa Barat mendorong adanya peningkatan tambahan anggaran untuk Program Petani Milenial di tahun 2023 agar cakupannya bisa menjangkau hingga ratusan ribu orang.
"Kita sedang mencoba menciptakan satu generasi unggul, khususnya di bidang ketahanan pangan. Sehingga suatu saat kita tidak kekurangan petani," kata Yunandar.
Sementara itu, Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika, menuturkan pihaknya siap menggenjot promosi Gerai Petani Milenial agar keberadaan bisa optimal.
"Memang salah satunya promosi yang harus kita lakukan. Ini memang kita baru namun ada di tiga tempat dan kita juga akan melakukan evaluasi.Kelihatannya memang harus terus melakukan promosi," kata dia.
Petani Milenial adalah program pengembangan untuk para petani muda Jawa Barat di berbagai komoditas agrikultur.
Total Gerai Petani Milenial tersebut ada di tiga lokasi pertama di Cihampelas Walk Bandung, Stasiun Kereta Api, dan Botani Square Bogor.
"Ini menunjukkan keseriusan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ketika program itu diluncurkan 2019 sampai sekarang, semuanya bertahap begitu, sekarang ini kita sudah ada di tahap tadi produksi yang dikurasi dan kita juga memberikan kesempatan agar produk produknya sudah mudah untuk diakses," kata dia.