Presiden Jokowi mengatakan bahwa progress pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 88,8 persen, dan berharap kereta cepat Jakarta-Bandung ini dapat meningkatkan mobilitas orang dan barang untuk wilayah Jakarta hingga Bandung.
Ia mengatakan efek lain yang diharapkan adalah daya saing perekonomian Indonesia semakin kuat.
"Nanti ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian Kabupaten Bandung juga terjadi," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, untuk jangka panjang pembangunan kereta cepat pertama di kawasan ASEAN ini akan meningkatkan konektivitas.
Kereta cepat direncanakan bakal terintegrasi dengan bandara atau bahkan pelabuhan. Hal ini sudah menjadi gagasan besar agar konektivitas antarnegara ASEAN terjadi secepatnya.
Sementara itu PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai pemimpin konsorsium Pilar Sinergi BUMN Indonesia menyatakan siap menyelesaikan penugasan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sebaik mungkin.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, KAI bersama KCIC dan seluruh pemangku kepentingan akan berupaya sebaik mungkin dalam pembangunan KCJB yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang saat ini progres pembangunannya mencapai 88,8 persen.
“Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung tidak hanya menjadi alternatif transportasi baru yang menghubungkan kedua wilayah, tetapi juga menghadirkan serta meningkatkan perekonomian di wilayah yang dilalui,” kata Didiek dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Didiek menegaskan, dalam setiap prosesnya KAI akan selalu mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
Tujuannya untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung serta dapat dipertanggungjawabkan.
KAI juga akan selalu bersikap transparan terhadap seluruh aspek dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam hal keterbukaan informasi, KAI sudah terbukti sebagai badan publik yang profesional dan terbuka dalam memberikan pelayanan informasi kepada pemohon informasi.
Hal ini dibuktikan dengan diberikannya penghargaan Badan Publik Informatif kepada KAI pada tahun 2020 dan 2021 oleh Wakil Presiden RI.
Sedangkan dalam hal penyelesaian proyek, KAI akan terus berkoordinasi dengan Komite Kereta Cepat Jakarta Bandung agar operasional dapat dilaksanakan tepat pada waktunya.
“KAI berkomitmen untuk melaksanakan dan menyelesaikan penugasan ini dengan sebaik-baiknya dan tetap mengutamakan keselamatan,” kata Didiek.
Untuk kesiapan sarana, saat ini sudah tiba di Depo Tegalluar sebanyak tiga rangkaian yaitu dua rangkaian Electric Multiple Unit dan satu rangkaian Comprehensive Inspection Train, sehingga total keseluruhan mencapai 12 rangkaian ditargetkan akan tiba di Indonesia pada Maret 2023.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, KAI bersama KCIC dan seluruh pemangku kepentingan akan berupaya sebaik mungkin dalam pembangunan KCJB yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang saat ini progres pembangunannya mencapai 88,8 persen.
“Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung tidak hanya menjadi alternatif transportasi baru yang menghubungkan kedua wilayah, tetapi juga menghadirkan serta meningkatkan perekonomian di wilayah yang dilalui,” kata Didiek dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Didiek menegaskan, dalam setiap prosesnya KAI akan selalu mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
Tujuannya untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung serta dapat dipertanggungjawabkan.
KAI juga akan selalu bersikap transparan terhadap seluruh aspek dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam hal keterbukaan informasi, KAI sudah terbukti sebagai badan publik yang profesional dan terbuka dalam memberikan pelayanan informasi kepada pemohon informasi.
Hal ini dibuktikan dengan diberikannya penghargaan Badan Publik Informatif kepada KAI pada tahun 2020 dan 2021 oleh Wakil Presiden RI.
Sedangkan dalam hal penyelesaian proyek, KAI akan terus berkoordinasi dengan Komite Kereta Cepat Jakarta Bandung agar operasional dapat dilaksanakan tepat pada waktunya.
“KAI berkomitmen untuk melaksanakan dan menyelesaikan penugasan ini dengan sebaik-baiknya dan tetap mengutamakan keselamatan,” kata Didiek.
Untuk kesiapan sarana, saat ini sudah tiba di Depo Tegalluar sebanyak tiga rangkaian yaitu dua rangkaian Electric Multiple Unit dan satu rangkaian Comprehensive Inspection Train, sehingga total keseluruhan mencapai 12 rangkaian ditargetkan akan tiba di Indonesia pada Maret 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN: Infrastruktur listrik Kereta Cepat selesai Juni 2023