ANTARAJAWABARAT.com, 17/11 - Arena Pacuan Kuda Arcamanik yang telah menjadi warisan warga Kota Bandung dipastikan hilang menyusul rencana Pemprov Jabar yang akan mengalihkan arena itu ke luar daerah, kata Sekum Pengda Pordasi Jabar Jejen Rusdiyana.
"Rencananya memang dipindahkan, namun kami menunggu kepastian lahan penggantinya dulu. Kami masih akan bertahan di Arcamanik sebelum selama belum ada kepastian lahan penggantinya," kata Jejen Rusdiyana di Bandung, Sabtu.
Menurut Jejen, pengalian arena pacuan kuda dan istal kuda itu diharapkan bisa mulus seperti pemindahan arena pacuan kuda dari kawasan Tegalega Bandung ke Arcamanik.
Saat itu, menurut Jejen, lahan pengganti di Arcamanik sudah siap dan tidak bermasalah. Sedangkan dalam kasus kali ini pemindahan arena pacuan kuda belum jelas lahan penggantinya.
"Silahkan saja dipindahkan asalkan ada lahan penggantinya, ada amdal dan IMB serta lainnya sudah lengkap. Jangan sampai dipindahkan nanti kami bermasalah," kata Jejen.
Kawasan Pacuan Kuda Arcamanik rencananya akan digunakan untuk pembangunan Sarana Olahraga Arcamanik. Terkait pembangunan itu, menurut Jejen pihaknya beserta warga Arcamanik sempat menolak kehadiran kendaraan proyek karena memang belum ada kejelasan lahan penggantinya.
Arena pacuan kuda di Kota Bandung merupakan ajang hiburan masyarakat Kota Kembang tempo dulu dimana arena itu berlokasi di Tegalega Kota Bandung. Bahkan para tamu delegasi yang hadir pada Konperensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung juga menonton pertandingan pacuan kuda di Tegalega.
Namun seiring dengan perkembangan Kota Kembang, arena pacuan kuda itu dialihkan ke Arcamanik yang berlokasi di kawasan Bandung timur. Namun belakangan areal tanah di sana akan digunakan untuk pembangunan SOR Arcamanik.
Syarif
