ANTARAJAWABARAT.com, 17/10 - Bank Jabar Banten (Bank BJB), Bank Indonesia dan STIE Ekuitas Bandung menandatangani kerja sama program "Studepreneur" untuk menumbuhkan jiwa pengusaha di kalangan mahasiwa.
Penandatanganan kerjasama program tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro, Pemimpin Bank Indonesi Bandung Lucky Fathul Azis serta Ketua STIE Ekuitas Prof Dr Ina Primiana Sahir di Bandung, Rabu.
"Kerjasama program studepreneur' ini tahap pertama akan diberikan kepada 50 orang mahasiswa yang akan mendapat pelatihan selama tujuh bulan, selanjutnya akan menularkan jiwa wirausaha kepada yang lainnya," kata Bien Subiantoro di sela-sela penandatanganan kerjasama itu.
Hadir pula pada kegiatan itu Ketua Kadin Jawa Barat H Agung Suryaman Sutrisno dan pejabat Pemprov Jabar dan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Jabar Agus Gustiar.
Bien Subiantoro menyebutkan, kegiatan itu merupakan program CSR dari Bank BJB yang juga memiliki keterikatan dengan STIE Ekuitas dimana lembaga pendidikan itu merupakan salah saru grup dari Bank BJB.
Para peserta pelatihan dan pendampingan bisnis itu akan mendapat pelatihan 70 persen dari para pelaku bisnis dari Kadin Jabar dan perbankan serta sianya dari para akademisi.
"Pelatihan akan digelar seperti inkubasi di dalam kelas, outputnya diharapkan mereka bisa menjadi pengusaha begitu terjun ke dunia usaha, memiliki jaringan perbankan dan di kalangan pengusaha," kata Bien Subiantoro.
Sementara itu Ketua STIE Ekuitas, Prof Dr Ina Primiana Sagir menyebutkan program studepreneur itu merupakan program yang dirancang oleh STIE Ekuitas dan kadin Jabar untuk menghasilkan wirausaha baru dari kalangan mahasiswa melalui seleksi yang siap memasuki pasar usaha dengan dibekali pengetahuan dan pendampingan.
"Tujuan dari studepreneur itu selain menghasilkan dan mendorong timbulnya wirausaha baru yang dapat menyebar pengetahuan yang dimiliki juga dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa dalam membangun dan memajukan desanya," kata Ina Primiana.
Setiap peserta akan mendapat fasilitasi untuk mendapatkan akses ke lembaga keuangan untuk memulai bisnis sekaligus untuk meningkatkan usaha yang telah dirintis.
"Untuk sementara kerjasama studepreneur gelombang pertama ini untuk sektor kuliner dan fashion. Ke depan akan dikembangkan lagi ke sektor lainnya," kata Ketua STIE Ekuitas itu menambahkan.***2***