Bekasi, Jabar (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan antusiasme warga di daerah itu untuk mengikuti vaksinasi dosis penguat atau booster semakin rendah, meski menjadi persyaratan beraktivitas di luar rumah.
"Masyarakat yang ingin suntik vaksin booster sudah berkurang semenjak semua harga bahan-bahan pokok naik melonjak," kata Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Jumat.
Ia mengatakan, saat ini masyarakat yang belum disuntik vaksinas dosis ketiga ini tidak cukup hanya diberi motivasi, namun perlu daya tarik agar mau melaksanakan vaksinasi dosis penguat.
"Untuk booster harus ada penarik seperti pembagian sembako atau minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi agak sulit kita untuk bisa bergerak cepat sementara anggaran penariknya tidak ada, paling tidak dari CSR perusahaan yang peduli dan mau berbagi," ucapnya.
Masrikoh mengaku vaksinasi dosis penguat di Kabupaten Bekasi hingga Kamis (14/7) kemarin baru menjangkau sebanyak 828.570 orang atau setara 39,06 persen dari total sasaran vaksinasi di daerah itu yakni sebanyak 2.728.276 jiwa.
Selanjutnya untuk vaksinasi dosis kedua telah disuntikkan kepada 1.925.040 orang atau setara 70,56 persen dan dosis pertama sebanyak 2.206.934 jiwa atau 80,89 persen dari total sasaran vaksinasi.