"Jadi tidak boleh keluar masuk, setelah tanggal 29 (Juni 2022, red.) boleh. Tetapi kita awasi terus di daerah supaya tidak terjadi penjualan yang tidak bisa dimonitor," kata Bima.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo menambahkan jajaran kepolisian setempat terus memantau distribusi dan penjualan sapi serta kambing, terutama menjelang Hari Raya Kurban di daerah itu.
"Termasuk kami perlu memberi edukasi kepada semua masyarakat agar tidak terjadi gejolak, kemudian (ketika, red.) tidak ada yang membeli hewan kurban dan sebagainya, tentu ini bersama dinas terkait, Dinas Ketahanan Pangan, agar situasi di Hari Raya Kurban bisa baik dan normal," kata dia.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Jawa Barat, menyebutkan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan sapi di rumah potong hewan (RPH) Bubulak mulai meluas menjadi 40 ekor dari semula tujuh ekor.
Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) RPH Terpadu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Didong Suherbi saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Jumat, mengatakan puluhan sapi yang terindikasi PMK masih dalam pemeriksaan.
"Memang sudah ada 40 ekor, tetapi baru terindikasi karena gejalanya hampir sama seperti PMK. Sudah ditangani dan hasil lab belum ada disebutkan PMK," ujarnya.
Didong menyampaikan, tujuh sapi yang lebih dulu positif PMK pun sudah sembuh dan dalam proses pemulihan, sehingga mengindikasikan gejala yang dialami memang masih tergolong tidak parah. Demikian pula puluhan sapi lain yang kini bergejala mirip PMK itu tidak parah.
"Termasuk kami perlu memberi edukasi kepada semua masyarakat agar tidak terjadi gejolak, kemudian (ketika, red.) tidak ada yang membeli hewan kurban dan sebagainya, tentu ini bersama dinas terkait, Dinas Ketahanan Pangan, agar situasi di Hari Raya Kurban bisa baik dan normal," kata dia.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Jawa Barat, menyebutkan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan sapi di rumah potong hewan (RPH) Bubulak mulai meluas menjadi 40 ekor dari semula tujuh ekor.
Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) RPH Terpadu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Didong Suherbi saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Jumat, mengatakan puluhan sapi yang terindikasi PMK masih dalam pemeriksaan.
"Memang sudah ada 40 ekor, tetapi baru terindikasi karena gejalanya hampir sama seperti PMK. Sudah ditangani dan hasil lab belum ada disebutkan PMK," ujarnya.
Didong menyampaikan, tujuh sapi yang lebih dulu positif PMK pun sudah sembuh dan dalam proses pemulihan, sehingga mengindikasikan gejala yang dialami memang masih tergolong tidak parah. Demikian pula puluhan sapi lain yang kini bergejala mirip PMK itu tidak parah.