Secara persentase laju suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 23,17 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 berjumlah 208 juta jiwa lebih.
Penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 67.853 orang menjadi total 168.251.795 orang atau setara 80,78 persen, sedangkan penerima dosis pertama bertambah 58.920 orang sehingga jumlah keseluruhan dosis pertama mencapai 201.000.560 orang atau setara 96,5 persen.
Baca juga: Kemenkes minta masyarakat vaksinasi penguat tingkatkan kekebalan tubuh
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/6), mengatakan para pakar kesehatan bersepakat bahwa vaksin COVID-19 yang beredar saat ini masih efektif meningkatkan perlindungan tubuh manusia dari varian baru COVID-19 yang muncul.
"Menurut studi awal di Eropa, varian baru BA.4 dan BA.5 mengalami perubahan karakteristik yang lebih cepat menular dan menghindari kekebalan tubuh dari varian sebelumnya. Perlu diingat, simpulan itu masih bersifat sementara dan membutuhkan studi lanjutan," katanya.
Berdasarkan hasil studi Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat, kata dia, peluang penularan varian baru COVID-19, seperti subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dapat menurun pada seseorang yang telah divaksin.
"Walau begitu, tidak ditemukan adanya indikasi bahwa varian ini menyebabkan gejala yang lebih parah," katanya.
Baca juga: Airlangga: Pemerintah akan dorong vaksin dosis 3 jadi syarat keramaian
Baca juga: Kemenkes minta masyarakat segera vaksinasi penguat tingkatkan imunitas
Vaksinasi "booster" kini kesulitan cari peserta, sebut Presiden Jokowi
Jumat, 17 Juni 2022 19:33 WIB