Merespon konflik cerita dalam “Naga Naga Naga”, Wulan berpendapat bahwa permasalahan mengenai pola pengasuhan anak serta perbedaan pandangan dengan pasangan yang tergambar di film tersebut juga pernah dialami oleh dirinya sebagai ibu, termasuk juga dapat dialami oleh orang tua manapun.
“Tapi kan yang terpenting adalah gimana akhirnya kita mencari jalan tengah dan yang terutama adalah yang terbaik untuk anaknya. Bisa dilihat di filmnya, akhirnya mereka dapat solusi bersama dan semuanya bahagia,” katanya.
Pada kesempatan yang sama dalam gala premiere, politikus Fahri Hamzah juga turut memberikan komentar mengenai film “Naga Naga Naga” yang akan tayang di bioskop pada 16 Juni, Menurutnya, kehebatan dari film tersebut yaitu dapat merangkum percakapan tiga generasi yang acapkali terasa rumit.
“Saya kira dirangkum oleh film yang satu setengah jam sangat padat sekali, luar biasa. Makanya, banyak dialog yang buat terharu karena ini menyangkut perasaan setiap generasi,” katanya.
Sementara itu, Deddy Mizwar selaku sutradara sekaligus pemain menekankan pentingnya kolaborasi antar-generasi atau apapun latar belakangnya untuk mencintai tanah air dan membangun bangsa yang terepresentasi dalam film “Naga Naga Naga”.
“Jadi cintai tanah air ini bukan hanya laki-laki, perempuan juga. Bukan hanya orang tua, kaum milenial juga,” ujarnya.
Para aktor berpendapat bahwa film “Naga Naga Naga” menjadi ajang reuni, tidak hanya bagi mereka sendiri melainkan juga bagi penonton yang mengikuti cerita sejak “Nagabonar” (1986) hingga “Nagabonar Jadi 2” (2007).
Film "Naga Naga Naga" selipkan pesan penting menyentil dalam kemasan drama-komedi
Kamis, 9 Juni 2022 8:58 WIB