Jakarta (ANTARA) - Film “Naga Naga Naga” tidak hanya menampilkan drama dan komedi yang menghibur penonton tetapi juga menyelipkan pesan penting yang menyentil dalam kemasan yang disampaikan secara ringan.
“Saya pribadi waktu lagi baca skripnya, saya lihat ini menarik banget ya karena film ‘Naga Naga Naga’ bukan hanya komedi saja dan bukan cuma drama saja, tapi dia banyak pesan yang menyentil,” kata Uli Herdiansyah yang berperan Ronny dalam film tersebut saat menghadiri gala premiere di bioskop XXI Epicentrum, Jakarta, Rabu (8/6) malam.
Menurut Uli, sekuel ketiga dari “Nagabonar” itu turut menyentil permasalahan-permasalahan seperti kesenjangan generasi (generation gap) dalam sebuah keluarga serta memotret keadaan ekonomi dan politik.
“Banyak pesan-pesannya. Tapi saya rasa benang merahnya adalah film ini bicara banyak mengenai kemanusiaan. Itu yang menarik dari film ‘Naga Naga Naga’,” ujarnya.
Sekuel ketiga dari “Nagabonar” ini berfokus pada konflik keluarga yang dipicu dari keengganan Monaga (diperankan oleh Beby Tsabina) untuk melanjutkan dan mendapatkan sekolah menengah yang baru. Pertemuannya dengan Nira (diperankan oleh Zsa Zsa Utari) mendorongnya untuk bersekolah kembali.
Di tengah-tengah sikap yang ditunjukkan Monaga, pertentangan antar-generasi dalam keluarga Naga pun terjadi. Sang kakek, Nagabonar (diperankan oleh Deddy Mizwar), membantu cucunya memilih sekolah baru.
Namun di sisi lain, pilihan Monaga tidak disetujui oleh ibunya, Monita (diperankan oleh Wulan Guritno). Sementara sang ayah, Bonaga (diperankan oleh Tora Sudiro), harus berdiri di antara pertentangan-pertentangan dalam keluarganya.