Pada saat itu, lanjutnya, Buya Syafii mengingatkan para kader muda Muhammadiyah bahwa Muhammadiyah tidak hanya merupakan gerakan Islam, tajdid (pembaharuan), dan dakwah amar makruf nahi munkar (mengajak pada kebaikan dan melarang hal yang salah), tetapi juga sebagai gerakan ilmu.
"Oleh karena itu, karena ilmu itu isinya adalah kebenaran, maka Muhammadiyah harus berusaha keras untuk mencari dan menggali kebenaran, kemudian menegakkan dan memperjuangkannya, serta mempergunakan kebenaran tersebut dalam menjalankan aktivitas dan kegiatan pribadi ataupun organisasi, kata beliau (Buya Syafii)," ujar dia.
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan belasungkawa atas kepergian Buya Syafii
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus berdoa agar segala dosa Buya Syafii diampuni dan seluruh amal ibadahnya diterima Allah Swt..
"Kami sebagai generasi yang ada di belakangnya tentu tidak lupa menyampaikan terima kasih dengan doa semoga semua dosa buya diampuni dan semua amal ibadahnya diterima oleh Allah Swt.. Aamiin," kata dia.
Buya Syafii wafat pada Jumat pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, DI Yogyakarta. Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, jenazah Buya Syafii akan dimakamkan di Pemakaman Muhammadiyah di Dusun Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Jumat sore.