ANTARAJAWABARAT.com,26/6 - Indonesia membutuhkan forum ekosistem yang melibatkan berbagai pihak dalam industri information, communication and teknologi (ICT) dalam menyambut masuknya era teknologi Long Term Evolution (LTE) berbasis seluler generasi ke empat (4G).
"Implementasi LTE tidak dapat berdiri sendiri, namun harus melibatkan banyak pihak agar penerapan LTE berjalan mulus dan memberi manfaat seluas-luasnya bagi industri ICT di tanah air," kata penggagas IndoLTE Forum, Heru Sutadi, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa.
Menurut Heru, forum ekosistem LTE ini akan membahas berbagai isu seperti, regulasi/frekuensi, standardisasi, penyedia perangkat keras dan lunak baik di sisi jaringan maupun CPE (customer premises equipment), penyelenggaraan layanan serta sosialisasi dan edukasi pengguna.
LTE atau disebut juga 3GPP E-UTRAN (Long Term Evolution of UMTS Terrestrial Radio Access Network) merupakan evolusi dari standar jaringan nirkabel 3GPP 3G/UMTS.
LTE bertujuan mendukung layanan multimedia berbasis Internet Protocol (IP), termasuk Voice on Internet Protocol (VoIP) dan aplikasi data berkecepatan tinggi, dengan sifat "always-on" di sisi penguna yang berbeda dengan akses internet tetap (fixed).
Kelebihan utama LTE adalah fleksibiltas kanal pita yang dibutuhkan dan dapat dioperasikan antara 1,4 MHz-20 MHz. ITU-R menyatakan bahwa LTE Advanced and WiMAX Release 2.0 sebagai standar IMT Advanced/4G.
Untuk itu tambah Heru, pihak yang perlu dilibatkan membangun ekosistem LTE antara lain, regulator, vendor perangkat dan produsen device, konsumen, akademisi, penyelenggara telekomunikasi (operator), penyedia konten serta calon pengguna layanan berbasis LTE.
"Kita jangan mengulangi kesalahan seperti hadirnya 3G di akhir 2006 dimana model bisnis dan aplikasi yang tepat untuk menaikkan daya saing ekonomi baru ditemukan beberapa tahun setelah komersial. Sama dengan kasus Wimax yang banyak menguras energi," uajrnya.
Global mobile Suppliers Association (GSA) memperkirakan hingga akhir 2012 akan ada komersialisasi LTE sebanyak 144 jaringan di 59 negara, meningkat dibanding 47 jaringan pada tahun 2011.
"Di Indonesia, meskipun pemerintah belum memiliki rencana pasti kapan LTE diadopsi, namun melihat kebutuhan masyarakat akan akses data dengan kecepatan tinggi, bisa saja lebih cepat," ungkap Heru.
***2***
antara
INDONESIA BUTUH FORUM EKOSISTEM SAMBUT TEKNOLOGI 4G
Selasa, 26 Juni 2012 17:59 WIB