Houston (ANTARA) - Harga minyak turun 2,5 persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), membalikkan kenaikan awal karena para pedagang tidak terlalu khawatir tentang krisis pasokan setelah data pemerintah menunjukkan penyulingan AS meningkatkan produksi, dan minyak mentah berjangka mengikuti Wall Street yang lebih rendah.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli merosot 2,82 dolar AS atau 2,5 persen, menjadi menetap di 109,11 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni jatuh 2,81 dolar AS atau 2,5 persen, menjadi ditutup di 109,59 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak naik didorong ekspektasi pemulihan permintaan China, stok ketat
Kedua harga acuan minyak melepaskan kenaikan awal 2-3 dolar AS per barel, menyusul perubahan sentimen risiko karena pasar ekuitas jatuh, kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Brent tetap pada diskon yang tidak biasa untuk WTI sehari setelah menetap di bawah patokan AS untuk pertama kalinya sejak Mei 2020. Para pedagang dan analis mengutip permintaan ekspor yang kuat dan pengetatan stok minyak mentah AS.
Persediaan minyak mentah AS turun 3,4 juta barel pekan lalu, data pemerintah menunjukkan, penarikan yang tidak terduga, karena penyulingan meningkatkan produksi sebagai tanggapan terhadap persediaan produk yang ketat dan ekspor yang mendekati rekor yang telah memaksa harga solar dan bensin AS ke level rekor.
Harga minyak turun 2,5 persen setelah penyulingan AS tingkatkan produksi
Kamis, 19 Mei 2022 8:18 WIB