"Gejala penyakit mirip dengan hepatitis akut, tetapi penyebabnya bukan hepatitis A,B,C, D, E. Gejala umumnya adalah demam, mual, muntah, diare, ikterus, nyeri perut (syndrome jaundice) dan penurunan kesadaran," ujar Kadinkes.
Baca juga: Dinkes dan praktisi kesehatan di Jawa Barat bahas hepatitis misterius
Dia juga menyampaikan penyakit ini juga dalam pemeriksaan penunjang laboratorium menunjukkan peningkatan SGPT SGOT > 500 atau di atas 500.
"Diduga penyebabnya adalah Adenovirus, dan penularan secara orofecal atau melalui mulut dan saluran pencernaan," sebutnya.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat juga diminta untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan menggalakkan GERMAS, termasuk hygiene sanitasi makanan.
Langkah antisipasi lain adalah meningkatkan kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus (surveilans) penyakit, memantau dan melaporkan secara dini penemuan kasus melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), serta berkoordinasi lintas program dan lintas sektoral dengan semua stakeholder.