Imbal hasil obligasi pemerintah AS semua tenor masih di level tinggi dan indeks dolar AS masih di atas angka 100.
"Perang yang masih berlangsung juga masih bisa memberikan tekanan ke rupiah karena perang meningkatkan risiko inflasi yang menekan pertumbuhan ekonomi," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi menguat hari ini ke kisaran Rp14 330 per dolar AS, dengan support di kisaran Rp14.370 per dolar AS.
Pada Rabu (20/4) lalu, rupiah ditutup melemah 17 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.357 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.340 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah dibayangi ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed