Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore melemah di tengah beragamnya pergerakan bursa saham regional.
IHSG ditutup melemah 76,06 poin atau 1,05 persen ke posisi 7.199,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,83 poin atau 0,37 persen ke posisi 1.037,14.
"IHSG bergerak melemah sementara mayoritas bursa regional Asia di akhir perdagangan hari ini ditutup mixed. Pasar tampak bersikap wait and see untuk masuk ke pasar aset beresiko," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Selasa.
Hal itu seiring dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak akhir 2018, diperdagangkan di 2,884 persen yang merupakan reaksi terhadap prospek pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) yang agresif menjaga pasar tetap waspada.
Sentimen kecemasan pelaku pasar akan terjadi perlambatan ekonomi di China seiring dilakukannya lockdown akibat meningkatnya kasus baru COVID-19.
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) April 2022, yaitu mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5 persen, suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.
Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan terus bergerak di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan perdagangan bursa saham.
IHSG BEI melemah di tengah beragamnya pergerakan bursa regional
Selasa, 19 April 2022 17:35 WIB