Jakarta (ANTARA) -
Unit Reskrim Polsek Cipayung menangkap seorang pelaku terduga penyebar video hoaks viral di media sosial bernarasi seorang ibu menggorok leher anaknya saat hendak dibangunkan sahur.
Kapolsek Cipayung Kompol Bambang Cipto mengatakan, pelaku yang berinisial MRA (23) itu ditangkap pada Senin siang di kawasan Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
"Pelaku sementara kita amankan. Untuk diduga, pelakunya satu warga (tinggal di satu lingkungan) dengan korban," kata Bambang Cipto di Jakarta, Senin.
Bambang menambahkan bahwa MRA membuat narasi video saat ibu berinisial Y (57) menggorok leher anak perempuannya, MS (16) saat hendak menyiapkan menu sahur.
Dari hasil pemeriksaan Unit Reskrim Polsek Cipayung diketahui MRA tidak berada di lokasi kejadian saat video direkam, pada Jumat (15/4). Meskipun MRA, tinggal di satu lingkungan yang sama dengan Y dan MS.
"Dia berusaha mengunggah video. Ternyata, dia itu belum mengecek kebenaran tapi sudah langsung main 'upload' saja, main disebarkan. Sementara yang diamankan satu orang," ujar Bambang.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur membantah kebenaran video viral yang dinarasikan leher seorang anak digorok ibunya karena bangunkan sahur di Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan bahwa kejadian pada Jumat (15/4) sekitar pukul 03.30 WIB atau waktu sahur itu bukan tindak penganiayaan sebagaimana narasi video yang beredar.
Ahsanul menambahkan dari hasil penyelidikan diketahui kejadian berawal saat sang ibu berinisial Y sedang memotong lontong untuk menu makan sahur, tapi pisau yang digunakan tidak sengaja mengenai sang anak, MS.
"Saudari Y sedang memotong lontong dengan pisau kecil dan tidak sengaja mengenai leher MS yang ada di dekatnya hingga mengeluarkan darah," ujar Ahsanul.
Mendapati sang anak terluka, Y kemudian panik dan bergegas keluar rumah meminta pertolongan kepada warga membawa putrinya MS ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
Namun, saat sedang membawa MS ke RS Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, ada seorang warga yang mendokumentasikan dengan video lalu diviralkan dengan narasi yang tak sesuai fakta.