Pada 2022, Kementerian Pertanian telah menetapkan neraca daging sapi maupun kerbau nasional dengan tingkat konsumsi diperkirakan sebesar 2,57 kilogram per kapita per tahun atau 706 ribu ton secara nasional.
Kemampuan produksi dalam negeri saat ini diproyeksikan hanya 436 ribu ton dan stok awal tahun 62 ribu ton, sehingga masih di bawah dari kebutuhan. Pemerintah lantas menargetkan harus terdapat stok sisa akhir tahun sebesar 58,8 ribu ton, sehingga diperoleh defisit daging sebesar 266 ribu ton akan dipenuhi melalui mekanisme impor.
Dalam rangka menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri, pemerintah terus mendatangkan ribuan sapi impor untuk mengintervensi harga daging segar di pasaran agar tidak melambung tinggi dan memberatkan masyarakat.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan sapi hidup impor berfungsi untuk mendukung kebutuhan daging di masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Beberapa sapi impor yang baru datang hari ini akan dilakukan penggemukan dua sampai tiga bulan ke depan untuk kebutuhan Iduladha dan ada juga sapi yang siap untuk dikirim ke sentra-sentra untuk memenuhi kebutuhan saat puasa dan Lebaran.
"Sapi hidup ini untuk mendukung bulan puasa dan Lebaran..., pengadaan ini dari luar negeri tapi sebagian nanti pengadaan dari dalam negeri juga menjadi kunci," kata Arief.
BUMN Berdikari mobilisasi 5.000 sapi untuk kebutuhan Jabodetabek dan Bandung Raya
Selasa, 12 April 2022 4:34 WIB