Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menjadi salah satu penopang ekonomi di Pulau Sumatera.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Jumat, mengatakan bahwa Hutama Karya selaku pengelola ruas-ruas Tol Trans Sumatera memastikan setelah hadirnya Tol Trans Sumatera di Sumatra, telah tercipta pusat ekonomi baru. Salah satunya yaitu melalui proporsi prioritas UMKM lokal yang ada di Rest Area.
“Saat ini kami memprioritaskan minimal 30 persen space lahan untuk UMKM lokal di masing-masing rest area yang dikelola dengan harga sewa yang lebih rendah dari harga komersil, sehingga masyarakat sekitar dapat tetap mengembangkan usahanya. Selain itu, banyak wisata-wisata baru yang hadir setelah adanya Tol Trans Sumatera, salah satunya yakni Tubaba Islamic Centre & Pasar Sarijadi dengan melibatkan desainer interior ternama Andra Matin,” ujar Budi.
Hutama Karya mencatat Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera khususnya di Provinsi Lampung dan Sumatra Utara, telah memberikan manfaat yang signifikan bagi berbagai industri, salah satunya menguntungkan industri logistik dengan memperlancar jalur logistik antar wilayah. Sehingga, proses pendistribusian barang menjadi lebih cepat dan memangkas biaya angkutan yang dikeluarkan.
Lebih lanjut Dirut Hutama Karya menyampaikan bahwa banyak industri yang bisa dikembangkan di Sumatera, mulai dari industri pengolahan hasil hutan, perkebunan, industri tekstil, hingga industri elektronik dan otomotif.
Untuk menopang industri hilir, industri baja, petrokimia, dan industri barang modal bisa dibangun di Sumatera, dalam satu kawasan terintegrasi yang posisinya dekat dengan pelabuhan dan bandara. Setiap kawasan industri yang dibangun memiliki industri yang terintegrasi, hulu hingga hilir. Untuk menopang industri elektronik dan otomotif, diperlukan industri baja yang ada di satu kawasan. Demikian pula dengan industri hulu tekstil.
"Seluruh industri tersebut bisa terintegrasi dan ditopang oleh JTTS, sebagai jalur utama yang menghubungkan setiap provinsi di Sumatera saat ini dan kedepannya,” kata Budi.