Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi film "Hayya 2: Hope, Dream & Reality", sebagai momentum mempromosikan pariwisata di di Ciwidey, Kabupaten Bandung.
“Film 'Hayya 2' memperkerjakan begitu banyak masyarakat dan juga mempromosikan pariwisata khususnya di Ciwidey, Kabupaten Bandung. Jadi ini juga selain menciptakan lapangan kerja, juga mempromosikan pariwisata,” kata Sandiaga usai nonton bareng di Epicentrum XXI, Minggu (3/4), dikutip dari keterangan resmi, Senin.
Sandiaga pun mengapresiasi film ini karena hadir tepat waktu untuk tatanan ekonomi baru. Dalam mendukung perfilman Indonesia, Kemenparekraf menghadirkan program berupa "screen on demand", yaitu memberi fasilitas permintaan nonton bareng film di suatu acara.
“Jadi, misalnya kalau ada permintaan majelis taklim, atau arisan, atau sekolah dengan kapasitas 20-25 orang untuk nobar nanti kami fasilitasi, dengan bantu menyediakan studio bioskop. Teman-teman kesulitan memasarkan pola baru, maka kita hadirkan screen on demand ini untuk turut mendukung perfilman Indonesia,” ujarnya.
Film "Hayya 2" mengisahkan tentang perjuangan gadis bernama Hayya, pengungsi asal Palestina yang hidup di Indonesia. Hayya memiliki trauma dengan situasi konflik yang terjadi di Palestina, sehingga membuat Hayya tidak mau dipulangkan, dan kembali melarikan diri agar bisa tinggal di Indonesia. Dalam pelariannya Hayya bertemu dengan Lia (Dhini Aminarti), seorang perempuan baik hati yang mengira Hayya adalah anaknya.
"Hayya 2" ditulis Ali Eunoia dan Jastis Arimba, serta disutradarai oleh Jastis Arimba. Film ini pun di produseri oleh Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia didampingi para produser eksekutif yang terdiri dari Erick Yusuf, Oki Setiana Dewi dan Imam T Saptono.
Selain diangkat ke layar lebar, ceritanya pun akan diadaptasi ke sebuah novel yang ditulis Helvy Tiana Rosa dan Beny Arnas.
Sandiaga apresiasi film "Hayya 2" promosikan pariwisata Ciwidey Bandung
Senin, 4 April 2022 7:21 WIB