Namun, dua prajurit Korps Marinir TNI AL tewas akibat penyerangan itu, sementara dua lainnya dalam keadaan kritis, dan enam prajurit lainnya luka ringan.
Prajurit yang dalam keadaan kritis, yaitu Serda Rendi Febriansyah dan Serda Ebit Erisman. Enam lainnya yang luka-luka, yaitu Serda Bayu Pratama, Pratu Rahmad Sulman, Prada La Harmin, dan Prada Alif Dwi Putra.
Dua jenazah prajurit yang gugur itu pada hari Senin telah dipulangkan ke tanah kelahirannya masing-masing setelah dibawa ke RS Timika dan disemayamkan di Lanal Timika.
Jenazah Lettu Mar. Anumerta Muhammad Ikbar diserahkan ke keluarganya di Kendari, sementara Praka Anumerta Wilson Anderson Here dibawa ke Kupang. Pemakaman dua prajurit itu digelar melalui upacara militer.
Sejauh ini, prajurit yang mengalami luka-luka masih dirawat di RS Timika.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono tidak lama setelah insiden itu memerintahkan jajarannya mengibarkan bendera setengah tiang selama 3 hari berturut-turut sebagai wujud belasungkawa dan penghormatan kepada dua prajurit Korps Marinir yang gugur di Nduga.
Pengibaran bendera setengah tiang itu berlangsung mulai Senin (28/3) sampai Rabu (30/3) di seluruh markas dan pos TNI Angkatan Laut.
Kasal juga memerintahkan jajarannya di TNI AL menggelar shalat gaib dan doa bersama untuk dua prajurit Korps Marinir TNI AL yang gugur saat bertugas.
2 prajurit TNI AL yang gugur di Papua naik pangkat anumerta
Senin, 28 Maret 2022 20:13 WIB