ANTARAJAWABARAT.com,17/2 - Rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menggunakan mebel rotan utuk sekolah membantu perajin meningkatkan produksi mereka.
Penggunaan kerajinan mebel rotan khusus untuk di Kabupaten Cirebn, Jawa Barat, diperkirakan mencapai Rp16 miliar dana yang sudah tersedia sekitar Rp6 miliar sehingga akan mendokrak kembali sektor usaha rotan yang sempat terpuruk akibat persaingan cuku ketat.
Ketua Asosiasi Mebel Kerajinan Rotan Indonesia( AMKRI) Hatta Sinarta kepada wartawan di Cirebon, Jumat, mengatakan, rencana pemerintah Cirebon menggunakan kerajinan mebel rotan untuk sejumah sekolah akan membantu perajin meningkatkan produksi , selain itu akan menjadi ciri khas Cirebon sebagai produsen mebel rotan kelas dunia.
"Anggaran yang sudah tersedia sekitar Rp6 miliar, diperkirakan pesanan kerajinan mebel untuk sekolah akan mencapai Rp16 miliar, harapanya semua mebel setiap kantor gunakan rotan,"katanya.
Ia menjelaskan, usaha kerajinan mebel rotan menunjukkan perkembangan baik setelah pemerintah melarang ekspor bahan baku rotan, sehingga pesanan mebel rotan untuk sekolah akan terpenuhi karena bahan baku mudah.
Ia menambahkan, selain pesanan mebel rotan untuk sekolah kini permintaan ekspor dari berbagai negara seperti Jerman, Belanda, Itali, Jepang mulai berdatangan setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan ekspor bahan baku rotan.
"Usaha kerajinan mebel rotan di Kabupaten Cirebon menyerap ratusan ribu tenaga kerja sehingga perlu dukungan penuh dari berbagai pihak,"katanya.
Sementara itu Bupati Cirebon Dedi Supardi menuturkan, penggunaan kerajian mebel rotan untuk sekolah tujuannya menunjukan bahwa Cirebon merupakan produsen rotan urutan pertama tingkat dunia tetap lestari.
Selain sekolah rencananya sejumlah perkantoran akan menggunakan hasil kerajianan mebel rotan dengan kualitas ekspor, potensi usaha rotan Cirebon cukup tinggi terbukti bisa tembus pasar Eropa.
Sementara itu Badri salah seorang pengusaha rotan asal Cirebon, pesanan kerajinan mebel untuk sekolah jelas membantu meningkatkan produksi mebel rotan yang sudah tujuh tahun terpuruk akibat ekspor bahan baku rotan diperbolehkan.
"Permintaan mebel rotan untuk sekolah sebagai awal bangkitnya usaha kerajinan rotan, karena keluarnya larangan ekspor bahana baku rotan permintaan dari Eropa kembali meningkat ditambah memenuhi kebutuhan lokal," katanya.***2***
Enjang S
MEBEL ROTAN SEKOLAH BANTU PERAJIN TINGKAT PRODUKSI
Jumat, 17 Februari 2012 15:27 WIB