Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah tertekan saham-saham dari sektor teknologi.
IHSG ditutup melemah 10,19 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.691,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,68 poin atau 0,6 persen ke posisi 944,18.
Baca juga: IHSG BEI diperkirakan melemah ikuti koreksi indeks saham Wall Street
"IHSG bergerak fluktuatif dan bursa regional Asia bergerak mixed. Hal ini seiring sikap pelaku pasar terhadap rujukan data inflasi Amerika Serikat yang akan memberikan petunjuk bagi The Fed terkait kebijakan moneter yang akomodatif dalam mengendalikan inflasi, sehingga akan membuka peluang kenaikan suku bunga," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Senin.
Selanjutnya, pelaku pasar juga dicemaskan dengan kondisi kasus COVID-19 khususnya varian Omicron yang terus meninggi di dunia. Kondisi itu tentunya akan menjadi ancaman yang berpotensi memunculkan gelombang baru, sehingga dapat menghambat proses pemulihan ekonomi global.
Dari dalam negeri, terjadi penambahan 529 kasus baru yang terinfeksi COVID-19 di Indonesia pada Minggu (9/1/2022) sehingga total kasus positif menjadi 4,27 juta kasus. Hal itu juga dinilai menjadi kekhawatiran pasar dan mendorong pemerintah untuk mencegah agar tidak muncul gelombang baru.
IHSG BEI ditutup melemah dipicu tertekannya saham sektor teknologi
Senin, 10 Januari 2022 16:52 WIB