Bengaluru, India (ANTARA) - Harga emas bertahan stabil di perdagangan Asia pada Senin pagi, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi mengimbangi sentimen pembelian safe-haven yang dipicu lonjakan infeksi COVID-19 secara global yang didorong oleh varian Omicron.
Di pasar spot emas sebagian besar tidak berubah diperdagangkan di 1.830,09 dolar AS per ounce pada pukul 00.58 GMT, setelah mencapai level tertinggi lebih dari satu bulan di 1.831,49 dolar AS selama sesi tersebut. Sementara itu, emas berjangka AS naik 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.830,30 dolar AS per dolar AS.
Baca juga: Harga emas terangkat 8,3 dolar didorong imbal hasil obligasi yang melemah
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan mengakhiri tahun 2021 dengan kenaikan imbal hasil terbesar sejak 2013.
Imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.
Di sisi lain, lebih dari 4.000 penerbangan dibatalkan di seluruh dunia pada Minggu (2/1/2022), lebih dari setengahnya adalah penerbangan di AS, menambah jumlah gangguan perjalanan minggu liburan karena cuaca buruk dan lonjakan kasus COVID-19.
Harga emas stabil, kenaikan "yields" obligasi imbangi kekhawatiran Omicron
Senin, 3 Januari 2022 9:35 WIB