Gardu induk itu telah menggunakan teknologi maju, lebih aman, rendah karbon, dan lebih ramah lingkungan. Penggunaan teknologi terbaru dengan kabel fiber optik yang mengurangi penggunaan kabel tembaga hingga 80 persen, yang secara penuh dapat dioperasikan secara remote dan tanpa operator melalui jaringan internet.
Di sisi lain, PLN juga mencatat keberhasilan penyelesaian proyek SUTET 500 kV Balaraja-Kembangan. Dengan jumlah tower dan panjang transmisi yang fantastis, yaitu sejumlah 157 tower dengan total panjang 94,38 kilometer sirkuit, SUTET 500 kilovolt Balaraja-Kembangan bertujuan untuk menyalurkan energi listrik dari PLTU Jawa 7 dengan kapasitas 2.000 megawatt ke sistem kelistrikan Jawa-Bali. Terkhusus bagian infrastruktur Cikupa-Kembangan telah menggunakan desain compact lattice tower yang pertama di Indonesia.
Penggunaan tower jenis tersebut bertujuan untuk optimalisasi lahan eksisting yang ada karena menggunakan jalur 150 kV eksisting. Proyek itu sangat strategis karena mampu menghemat biaya pokok penyediaan listrik hingga Rp10 triliun per tahun.
PLN berupaya mengoptimalkan pekerjaan yang bisa dilakukan dalam format virtual, seperti supervisi secara daring dari insinyur di negara asal masing-masing terkait peralatan garansi.
“Semoga semangat energi optimisme dan kerja keras kami menerangi negeri di tahun ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, serta ikut mendukung roda perekonomian Indonesia untuk Indonesia Terang, Indonesia Tangguh,” pungkas Ratnasari.