ANTARAJAWABARAT.com, 27/10 - Ratusan warga Kampung Cibodas Jalan Pahlawan Desa Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Kamis, berunjuk rasa di depan kantor pabrik tekstil CV Suritex.
Aksi itu dilakukan warga menyusul kebijakan perusahaan yang tidak pernah menerima karyawan dari lingkungan sekitar perusahaan, kata seorang tokoh masyarakat yang menjadi koordinator demonstrasi tersebut, Hambali (66), kepada wartawan.
"Sejak perusahaan ini berdiri 1980an tidak banyak karyawan yang diterima," katanya.
Kalaupun ada yang diterima, kata Hambali, statusnya pun borongan dan kontrak.
"Artinya mereka hanya beberapa bulan saja, setelah itu mereka dicampakkan begitu saja oleh pihak perusahaan," ujarnya.
Menurut dia, warga ingin agar angka pengangguran di wilayah mereka bisa dikurangi dengan keberadaan perusahaan tersebut.
Dia mengatakan, kontribusi perusahaan dan kerugian yang diakibatkan perusahaan itu tidak sebanding. Setiap jamnya debu yang dihasilkan oleh perusahaan itu sangat merugikan warga sekitar perusahaan.
"Tidak sedikit warga yang mengalami sakit ispa karena hilir mudik truk besar pengangkut batu bara. Di sisi lain, pihak perusahaan selama ini tidak pernah memberikan kontribusi sama sekali apakah itu bulanan ataupun tahunan. Makanya, wajar apabila meminta kontribusi mereka minimal dengan penerimaan karyawan dari warga sekitar," ujarnya.
Masyarakat, sambungnya, hanya sebagai penonton saja dari keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan yang bergerak dibidang tekstil tersebut. Aksi demontrasi yang dilakukan warga ini merupakan puncak kekesalan warga terhadap kebijakan perusahaan yang tidak pernah mendengar aspirasi warga.
"Warga setidaknya telah mencurigai ada lima orang yang menyebabkan warga tidak pernah diterima bekerja diperusahaan ini. Pokoknya, kami warga akan tetap melakukan aksi demo dan menolak kedatangan kendaraan dan karyawan ke perusahaan apabila aspirasi tidak diterima," ujar pria berkacama mata ini.
Karena tidak ada titik temu sempat terjadi perselisihan. Ratusan warga sempat melakukan pengepungan terhadap perwakilan perusahaan yang tetap ngotot tidak menerima aspirasi warga.
-hedi-
