Bandung (ANTARA) - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi mengatakan pengiriman pekerjaan migran Indonesia asal Jawa Barat ke luar negeri turun menjadi 15 ribuan orang akibat pandemi COVID-19.
"Tiap tahun rata-rata pekerja migran Indonesia (asal Jawa Barat) sebanyak 57.000 orang. Sedangkan memasuki pandemi COVID-19 tahun 2020 mengalami penurunan. Hanya mengirimkan sekitar 15 ribuan pekerja migran saja," kata R Taufik Garsadi seusai acara "Soft Launching" Aplikasi Jabar Migrant Service Center (JMSC) dan Job Fair Jabar Online tahun 2021 di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Menurut Taufik saat ini Jawa Barat telah memiliki sistem manajemen Jabar Migrant Service Centre (JMSC) berbasis elektronik dan dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat dan seluruh stakeholder pemangku kepentingan untuk mempermudah pelayanan dan sinergitas serta navigasi khususnya pekerja migran.
Baca juga: Pemprov Jawa Barat miliki aplikasi JSMC untuk bantu calon pekerja migran
Menurut dia, pelindungan pekerja migran Indonesia merupakan amanat dari Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 dan selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia asal daerah Provinsi Jawa Barat harus dibentuk layanan terpadu satu atap atau Jabar Migrant Service Center.
Dia mengatakan ada beberapa kegiatan yang sedang dan akan dilaksanakan berkenaan dengan kegiatan sistem manajemen Jabar Migrant Service Center, diantaranya telah terumuskannya sebuah "business plan" dan "business process" dari Jabar Migrant Service Center.
"Yang bersamaan dengan proses perumusan 'business plan' ini, juga telah terselenggara sosialisasi JMSC ke berbagai perangkat daerah, perusahaan, dan organisasi," kata dia.
Pengiriman pekerja migran asal Jawa Barat turun jadi 15 ribu orang
Selasa, 21 Desember 2021 14:16 WIB