Kondisi Kantor PDJT kotor dan tak terawat itu diketahui saat sejumlah anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, Kamis, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor ini, di kawasan Terminal Bubulak, Kecamatan Bogor Barat.
"Saya sangat terkejut melihat Kantor PDJT yang harusnya merepresentasikan perusahaan pemerintah, malah terlihat tidak terawat dan tidak terurus,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy di lokasi.
Dalam sidak itu, Rusli bersama Sekretaris Komisi II DPRD Kota Bogor Lusiana Nurissiyadah dan anggota lainnya, Safrudin Bima, Mahpudi Ismail, dan Ujang Sugandi memeriksa ruangan di Kantor PDJT itu.
PDJT merupakan BUMD yang sedang mengelola transportasi baru dari Program Buy The Service (BTS) Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Salah satu ruangan yang disambangi oleh para anggota dewan Kota Bogor ini nampak banyak sampah dan debu. Bahkan aliran listrik pun tidak ada, sehingga menyebabkan ruangan terlihat gelap gulita.
Rusli juga mengungkapkan, berdasarkan laporan dari salah satu karyawan yang ada di Kantor PDJT bahwa direktur baru PDJT Lies Permana Lestari baru sekali mendatangi kantor tersebut semenjak dilantik dua minggu lalu oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Halte Ciparigi Biskita Trans Pakuan Koridor 5 rute Stasiun Bogor-Ciparigi, Kamis (2/12).
Saat pelantikan, Lies Permana Lestari yang sebelumnya berpengalaman menjadi petinggi badan usaha milik negara (BUMN) bidang ritel dan perdagangan yaitu Direktur PT Sarinah (Persero), diharapkan Bima Arya mampu melakukan tiga hal.
Bima mengibaratkan tugas Lies seperti manager restoran yang perlu memastikan peralatan dapur bersih terlebih dahulu, lalu memperbaiki sumber daya manusia (SDM), kemudian melakukan promosi, koordinasi dan kolaborasi untuk menghasilkan investasi.
Lies yang terpilih dari tiga besar proses seleksi sebanyak 22 orang pelamar dirut PDJT itu, kata Bima, setelah membenahi peralatan dapur kemudian perlu membenahi SDM yang kompeten dalam mengelola PDJT dari berbagai sisi.
“Seharusnya, direktur baru itu langsung berbenah. Masa ke kantor saja cuma sekali. Kalau dari dalamnya dan kondisi kantor saja sudah tidak benar, gimana nanti ke depannya,” kata Rusli.
Saat pelantikan Lies, sistem transportasi umum baru Kota Bogor yang mulai jadi tanggung jawabnya telah mengonversi 63 angkot menjadi 11 Biskita Trans Pakuan beroperasi di dua koridor, yakni Koridor 5 rute Stasiun Bogor-Cirigi dan Koridor 6 Parung Banteng-Air Mancur dari 49 target bus hingga akhir tahun.
Kini sebanyak 49 bus Biskita Trans Pakuan yang menggantikan 147 angkutan kota (angkot) itu sudah lengkap beroperasi sesuai target pada akhir tahun 2021 dengan penambahan 28 bus baru terdiri atas 15 unit di Koridor 1 dan 13 unit di Koridor 2 rute Terminal Bubulak-Cidangiang di sekitar Botani Square dan Terminal Bubulak-Ciawi.
Operasional 28 bus tersebut diresmikan Bima Arya didampingi Lies Permana Lestari pada Rabu (15/12).