ANTARAJAWABARAT.com,10/10 - Wisatawan mancanegara asal Belanda dan Jepang yang menjadi korban dalam kecelakaan bus wisata di Tanjakan emen Desa Ciater Kabupaten Subang dipastikan mendapatkan santunan dari PT Jasa Raharja (Persero).
"Semuanya yang menjadi korban dalam kecelakaan itu akan mendapatkan santunan dari PT Jasa Raharja, berkasnya untuk tiga wisatawan asal Belanda yang tewas sudah beres dilimpahkan ke pusat, selanjutnya akan diserahkan melalui Kedutaan Besar Belanda," kata Kepala Bidang Humas dan Hukum PT Jasa Raharja Cabang Bandung Hadi Saeful Hadi di Bandung, Senin.
Menurut Hadi, berkas untuk korban wisatawan yang tewas dalam kejadian kecelakaan bus wisata pada Jumat (7/10) sekitar pukul 11.00 WIB tersebut sudah dilimpahkan ke PT Jasa Raharja pusat di Jakarta.
Kecelakaan bus berpenumpang 14 orang itu menewaskan seorang pemandu wisata Sandra Melissa (50) serta tiga wisatawan asal Belanda Mr Wj Oomen, Mrs Ecm Egelen dan K Matshusita (Jepang).
Besaran santunannya sama dengan santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas lainnya berdasarkan aturan yang ada yakni Rp25 juta bagi korban yang meninggal dunia dan santunan pengobatan maksimal Rp10 juta bagi yang mengalami luka-luka.
"Santunan bantuan pengobatan untuk wisatawan yang dirawat di RS Santosa Bandung masih menunggu hasil akhis pembiayaan pengobatan di sana, yang jelas mereka akan mendapatkan haknya," kata Hadi.
Sebanyak delapan orang mengalami luka-luka dalam peristiwa nahas itu. Mereka adalan Edi Siswanto (kru bus), Mr Berlee, H Riswick, Mrs Joosten, Mrs Lambertz, Agung Palung Kalo (sopir bus), Mr Meyvis dan Mr BA van der Zowen.
Sementara itu, empat orang mengalami luka ringan dalam kejadian tersebut adalah Mr GJPH Oors, Mrs IE Plokker, Mr RJB Ten Veen dan Somantri Sashi Smit.
Para korban yang luka-luka dirawat di RS Santosa Jalan Kabonjati Kota Bandung. Pihak PT Jasa Raharja Cabang Bandung langsung turun mengecek dan mendata korban yang ada di sana.
"Pelayanan dan penyerahan santunan akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada, kecuali bagi korban yang meninggal dunia dilakukan melalui kedutaan besar masing-masing," kata Hadi Saeful Hadi.
Belasan turis asing tersebut mengalami kecelakaan diduga akibat bus wisata ukuran tiga perempat dengan Nomor Polisi B 7917 ID asal Bandung itu mengalami rem blong saat melalui turunan tajam dan menikung sehingga bus menabrak dinding perbukitan teh dan menyebabkan bus wisata terguling berulang kali.
Bus wisata ini berasal dari wilayah Kota Bandung hendak menuju tempat Wisata Ciater Kabupaten Subang. Hanya saja, karena sopir tidak bisa mengendalikan bus yang kehilangan kendali menyebabkan bus menabrak dinding bukit dari kiri ke kanan sehingga dan akhirnya bus terbalik.***5***
Syarif A
JASA RAHARJA SANTUNI WISATAWAN KORBAN TANJAKAN EMEN
Senin, 10 Oktober 2011 17:16 WIB