ANTARAJAWABARAT.com,6/10 - Musim kemarau berkepanjangan menyebabkan sejumlah petani di pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, gagal panen, sehingga harga gabah kering terus mengalami kenaikan.
Harga gabah kering dua pekan lalu dijual kurang dari Rp 430.000 per kuintal, namun sekarang mencapai Rp 490.000 per kuintal, kata Mardian, salah seorang pengusaha gilingan beras di daerah Kabupaten bagian utara kepada wartawan di Cirebon, Kamis,
Ia mengatakan, semakin membaiknya harga gabah itu karena persediaan gabah kering milik petani di pantura semakin menipis akibat petani gagal panen dan pasokan kurang maksimal.
Musim kemarau berkepanjangan menyebabkan sejumlah petani gagal panen, meski ada sebagian kecil berhasil panen, namun hasilnya kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Mardian menambahkan, setelah panen pada musim hujan lalu, persedian gabah kering milik petani masih bisa diandalkan, sehingga harga gabah kering kurang dari Rp 400 ribu per kuintal.
Namun harga itu sekarang hampir mendekati Rp 500 ribu per kuintal, sementara petani belum memasuki masa tanam.
"Harga gabah kering diperkirkan akan terus mengalami kenaikan karena pasokan gabah dari petani terhambat, sedangkan kebutuhan gabah harus tetap dapat terpenuhi," katanya.
Ia menjelaskan, persediaan gabah kering milik petani yang memiliki modal saat panen biasanya disimpan tidak langsung dijual, bahkan mereka membeli gabah untuk memenuhi gudang mereka.
Biasanya pada saat harga gabah naik baru dijual dengan harga cukup tinggi .Gabah kering kualitas baik mampu bertahan dalam waktu panjang.
Kusnadi, petani lainnya asal perbatasan Kabupaten Cirebon dengan Kabupaten Indramayu menuturkan, harga gabah kering kini terus mengalami kenaikan, sebelumnya hanya dijual kurang dari Rp 400 ribu per kuintal bahkan hanya Rp 320 ribu per kuintal saat panen serentak.
Petani yang memiliki modal terbatas biasanya langsung menjual gabah saat panen sehingga harganya murah, sementara dirinya malah membeli gabah saat panen, sehingga kini gabah kering persediaan panen lalu dijual dengan harga mendekati Ro 500 ribu per kuintal.
Pemilik pengilingan gabah, H Nurlatifah SH asal kecamatan Terisi Indramayu menambahkan, harga gabah mengalami kenaikan hampir dua pekan terakhir.
Persediaan gabah yang dimiliki petani terus berkurang sedangkan musim kemarau lahan mereka terlantar akibat kekeringan.
"Kenaikan harga gabah tidak bisa dihindari setiap tahun pasti terjadi, hal itu tergantung dari petani, jika mereka panen serentak biasanya harga anjlok hingga kurang dari Rp3.000 perkilogram," katanya.
Harga gabah naik secara otomatis, sehingga berpengaruh terhadap nainya harga beraspun.***5***
Enjang S
KEMARAU PANJANG HARGA GABAH KERING NAIK
Kamis, 6 Oktober 2011 9:42 WIB