ANTARAJAWABARAT.com,27/9 - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bandung, Jawa Barat, mengimbau pengurus masjid memasang kamera pemantau atau closed-circuit television (CCTV) di masjid karena sasaran para pelaku teror bom kini beralih dari tempat umum ke tempat peribadatan.
"Kami menghimbau kepada para pengurus masjid atau Dewan Keluarga Masjid (DKM), agar melengkapi masjid dengan kamera CCTV sebagai langkah antisipasi," kata Ketua DMI Kota Bandung KH Bukhori Muslin, di Bandung, Selasa.
Menurut Bukhori, masjid sebagai tempat ibadah umat muslim yang bersifat terbuka dan bebas sehingga membuat para pengurus masjid tidak pernah mencurigai sesuatu hal.
Namun, kata Bukhori, pihaknya tetap mengimbau kepada para pengurus masjid agar selalu waspada terhadap sesuatu hal yang dianggap mencurigakan.
"Karena sifat masjid yang bebas alangkah baiknya kalau ada orang yang mencurigakan berada di masjid dan ada baiknya kita sapa dan kita tanya," ujarnya.
Ia memastikan, selama ini Bandung masih terbilang kondusif bahkan semenjak aksi teror yang terjadi di Masjid Mapolresta Cirebon, tidak mempengaruhi para jemaah untuk beribadah di masjid.
"Untuk sementara ini, Bandung masih kondusif. Saya mengimbau kepada seluruh umat Islam agar tidak khawatir dengan berbagai aksi teror. Karena itu hanyalah ulah segelintir orang saja," katanya.
Menurut dia, saat di Kota Bandung terdapat 4.500 masjid dan dari jumlah tersebut, 2.358 berfungsi sebagai masjid jami, sementara selebihnya adalah bersifat masjid langgar dan juga mushola.
Selain itu, upaya pemasangan CCTV, pihaknya juga telah menginstrukan kepada semua khatib Shalat Jumat agar menyampaikan ceramah berisi ajakan untuk menolak segala bentuk terorisme.
"Kita juga mengimbau kepada iman dan khatib Jumat, agar saat Shalat Jumat menyampaikan ajaran Islam seperti apa yang dicontohkan Rasullah. Islam itu tidak mengajarkan kekerasan," ujarnya. ***3***
Ajat S