Sugondo, pencipta pengobatan alternatif Alat Terapi Fisik Gondo Seri 8 (ATFG-8) meraih penghargaan Inovasi Bidang Kesehatan tingkat Jawa Barat. Ia dinobatkan sebagai penemu inovatif karena memberikan inspirasi untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Penghargaan inovasi untuk perorangan itu diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan pada HUT Jawa Barat ke-66 pada 19 Agustus 2011 lalu.
"Penghargaan ini jelas sebuah apresiasi bagi warga Jabar, bagi saya, ini sebuah hal positif dari pemerintah untuk membangkitkan inovasi masyarakat untuk memberikan inspirasi positif bagi orang banyak," kata Sugondo ketika ditemui di Klinik ATFG-8 Jalan Purwakarta Antapani Kota Bandung.
Pria tengah baya mantan pensiunan tenaga kesehatan itu merupakan penemu sistem alat terapi dengan sistem suhu panas, tekan, gelinding, gitek dan tusuk yang bisa digunakan untuk pengobatan penyakit degeneratif tanpa bantuan obat atau ramuan kimia.
Alat yang disebut ATFG-8 yang digunakan oleh Sugondo mengandung unsur fisioterapi, refleksi, akupresur dan pijat tradisional.
"Tanpa obat dan ramuan kimia, pasien cukup dibantu minum air hangat, mandi hangat dan makan pepaya mengkal. Itu sudah otomatis melancarkan peredaran darah," kata pria rendah hati itu.
Sebagian besar pasien yang mendapat perawatan di sana adalah pengakit stres, hipertensi, ginjal, gangguan pencernaan, jantung, asam urat serta beberapa penyakit lainnya.
"Metode ini membantu proses sekresi dan mengeluarkan racun penyebab penyakit. Terlebih saat ini banyaknya orang yang menkonsumsi obat sehingga potensi timbunan racun dalam tubuh tinggi," kata Sugondo.
Belajar dari pengalaman, zat-zat berlebih yang terdapat pada aliran darah dan menempel pada dinding pembuluh darah itulah penyebab penyakit seperti lemak, koleserol dan gula.
"Kesadaran hidup sehat harus dibangkitkan lagi, salah satunya dianjurkan banyak minum air putih hangat, mandi hangat dan makan pepaya mengkal," katanya.
Minum air bening hangat dan mandi hangat membantu kerja ginjal mengeluarkan kotoran dalam tubuh yang keluar melalui air seni. Sedangkan pepaya mengkal membantu melancarkan pencernaan dan sekresi yang keluar bersama feses serta mensuplai vitamin yang diperlukan untuk proses penyembuhan dan pemulihan.
Sugondo senang alat buatannya mendapat anugerah inovasi dan hadiah uang senilai Rp35 juta, namun lebih senang lagi karena alat pengobatan ciptaanya bermanfaat dan aman bagi kesehatan.
Selama ini, Sugondo membuka poliklinik di Jalan Purwakarta Antapani Bandung lengkap dengan ruang rawat inap bagi pasien dari luar daerah. Selain itu, pria yang di Solo dikenal dengan KRT Gondokusumo itu memiliki 90 cabang klinik pengobatan ARFG-8 di seluruh Indonesia.
"Sudah ada 90 cabang di seluruh Indonesia, animo masyarakat untuk melakukan pengobatan alternatif cukup besar. Yakinlah bahwa Indonesia memiliki kemampuan dalam pengobatan alternatif yang bisa dipertanggung jawabkan," kata Sugondo.
Hal itu dibuktikannya dengan makin banyaknya pasien dari Malaysia dan Singapura yang menjalani terapi ATFG-8 di kliniknya.
"Makin banyak pasien dari Malaysia dan Singapura, rata-rata mereka datang untuk pemeliharaan kesehatan, ada juga yang menderita sakit akut," katanya.
Pada September 2011 ini, Sugondo dengan ATFG-8 akan melakukan uji therapi terhadap penderita thalasemia, prostat dan juga terapi kecerdasan.
Sementara itu penghargaan Anugerah Inovasi Jabar (AIJB) digelar untuk mengapresiasi karya-karya inovatif serta upaya luar biasa yang dilakukan masyarakat baik perorangan maupun kelompok.
Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan berharap ke depan AIJB dapat memotivasi warga Jabar untuk lebih kreatif, menghasilkan ide, gagasan, terobosan dan hasil karya yang bermanfaat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di Jabar khususnya dan Indonesia pada umumnya.