Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Sebanyak 20 unit sepeda motor listrik mulai dikendarai para tukang ojek daring untuk beroperasi atau 'mengaspal' melintasi berbagai sudut jalan di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Penggunaan motor listrik atau molis ini merupakan bagian dari kampanye salah satu perusahaan penyedia aplikasi ojek daring kepada mitranya untuk mengurangi emisi gas. Molis yang mirip dengan skuter metik ini pun digunakan para pengendara ojek dengan cara menyewa.
"Tadinya pakai motor bensin tapi khan kendaraan saya sudah tidak layak jadinya merubah layanan jadi molis. Enak sih pakainya, kayak motor-motoran tapi nyaman. Sudah seminggu pakai ini, semoga saja nanti ada yang dikreditin," kata tukang ojek molis Rudi (42) di Cikarang, Kamis.
Rudi mengaku baru seminggu menggunakan molis setelah menerima tawaran dari komunitas ojol soal penggunaan motor yang kekuatannya berasal dari baterai ini. Tawaran itu pun langsung dia terima lantaran sepeda motornya sudah tidak layak pakai.
Hal senada diungkapkan Soleh (38) yang mengaku nyaman dan hemat menggunakan molis sebab tidak perlu mengeluarkan biaya untuk beli bahan bakar.
"Lebih untung karena irit biaya, tidak perlu keluarkan bensin, servis, oli, jadi bisa nabung buat istri. Padahal orderan lagi banyak tapi tidak perlu mikir bensin. Kalau dulu minimal buat bensin saja habis Rp30.000 sehari," kata pria yang sudah tiga tahun berprofesi ojek daring ini.
Pembina Molis Bersatu Indonesia Denis mengatakan Kabupaten Bekasi menjadi salah satu daerah percontohan untuk operasional molis. Saat ini sudah ada 20 unit molis yang disewakan kepada pengendara ojek.
"Jadi untuk salah satu aplikasi ojek online, sudah ada 20 unit yang dipakai. Aturannya satu akun hanya boleh satu unit molis," katanya.
Denis mengatakan biaya sewa molis sebesar Rp50.000 per satu hari. Biaya itu dibayarkan melalui potongan saldo di aplikasi ojol. Selanjutnya pengendara ojol mendapat STNK dan bisa langsung mengendarai molis.
"Jadi sudah tinggal dipotong dari saldo yang di-top up. Setelah itu tinggal pakai saja. Ada STNK, ada nomor polisinya, lengkap kayak motor bensin saja. Kemudian kalau misalkan rusak atau harus servis, biayanya ditanggung perusahaan, jadi bukan sama tukang ojol," katanya.
Jika percontohan ini sukses, kata dia, jumlah molis yang disewakan dapat ditambah. Selain bisa mengurasi emisi gas, penggunaan kendaraan listrik ini pun dapat menghemat biaya operasional ojol.
"Jadi lebih hemat karena tidak perlu beli bensin. Sejauh ini respon pelanggan juga bagus jadi bisa diperluas karena banyak juga teman-teman ojol lain yang minta juga," ucapnya.
Diketahui molis di Cikarang berasal dari pabrikan China, Viar Q1. Molis ini dibekali dengan dua baterai yang masing-masing mampu menempuh jarak hingga 60 kilometer. Motor jenis skuter ini memiliki kecepatan terbatas yakni 60 kilometer per jam. Dengan keterbatasan itu, molis biasanya lebih banyak digunakan untuk mengantar makanan.
Baca juga: Gojek dan Gogoro bermitra hadirkan sepeda motor listrik
Baca juga: Motor listrik anak bangsa diproduksi, dapat dukungan Menhub
Baca juga: PT Volta Indonesia siap operasikan pabrik sepeda motor listrik